DUNIA TANPA SUARA
Tak perlu kau berkeluh-kesah, kekasih, tersenyumlah
Sebab wewangian semerbak mengisi
Duka hari tanpa lara
Menyanjung keindahan fajar
Menggelora dalam cita
Dan, dedaunan mendesau suram
Dan, dahan-dahan mengayun lesu
Mengangguk ringan
Berkata dalam sunyi
Menggetarkan jiwa setiap insani
O kekasihku, kemari dan menarilah bersamaku
Kala ku memanggil namamu
Dalam keraguan
Mengindahkan seruan alam
Menggema dalam keheningan
Sebab segala sesuatu, menjadi hening
Kala dirimu dijauh sana
Berpendar dalam
Cahaya agung nan suci
Pulakah engkau disana, wahai pujaan hati?
kala segala sesuatu menjadi jelas
Dan, kesamaran telah sirna
Dan, senyuman puas menyeringai
Menderukan derai tawa angan
Sebab segala sesuatu, menjadi hening
Gejolak hasrat manusia
bergelombang
dan, hewan-hewan tertidur lelap
dalam dunianya
yang kelam dan nyata
O kekasih, bilakah kau mengerti diriku ini?
seonggok daging dengan segenap harapan
Berjalan beriringan
Angan-angan yang nyata
Berlirih sesu sedan
Dalam dunia tanpa suara
-Ghaza Monthy Amos-
Selasa, 07 April 2009
Jumat, 20 Maret 2009
Sabtu, 09 Januari 2009
Diriku merendah. kesalahan-kesalahanku bergumul dalam jiwaku. semua sambung-menyambung dan menghambat pemikiranku yang ingin ku sampaikan kepadanya.
Ku hanya dapat termenung, mengapa ku seperti itu? semua telah terjadi dan ku bukan siapapun. ia hanya tahu apa yang ku rasakan tanpa mengerti maknanya. dan kini ku berusaha memejamkan mataku walau kutahu bayangnya tetap menghampiriku.
Ku tak tahu apa yang harus kukatakan, begitu banyak beban yang telah kurangkul, walau ku tahu ku begitu ingin memilikinya.
Ku hanya dapat termenung, mengapa ku seperti itu? semua telah terjadi dan ku bukan siapapun. ia hanya tahu apa yang ku rasakan tanpa mengerti maknanya. dan kini ku berusaha memejamkan mataku walau kutahu bayangnya tetap menghampiriku.
Ku tak tahu apa yang harus kukatakan, begitu banyak beban yang telah kurangkul, walau ku tahu ku begitu ingin memilikinya.
Kamis, 10 Januari 2009
Rahasia kini telah terkuak, menghadapi kenyataan yang aneh namun menyenangkan. ku terkesan telah melihat sebuah keberanian yang muncul secara alamiah dari seorang wanita. sebuah kesan dan perasaan yang menyatakan keberadaan hatinya yang terlihat redup, namun begitu mempesona. sebuah pertanda akan keterkjutan yang tak dapat dibendung, namun dihadapinya dengan nyata.
Keindahan seorang wanita bukanlah terlihat dari fisik semata. sebuah keindahan hakiki sebenarnya adalah bagaimana wanita itu bersikap. dengan sebuah kedewasaan ia meraih hidup, pemikiran-pemikirannya bersatu dan berbaur dengan realita di dunia. keinginan-keinginannya bergumam dalam dirinyam begitu rumit dan penu makna.
Ia selalu berkata, "ku hanyalah bukan siapa-siapa".
Sebuah kata-kata yang menggelora dalam kesederhanaan. maknanya saling berkait dan bergumul antara realita. ia tidaklah menyadari bahwa dirinya istimewa, sebuah kelebihan yang tak ingin ia umbarkan. ia berbeda, saat khalayak berjalan sempoyongan dalam kemewahan, ia tunduk dengan tegap dalam kesederhanaan.
Ah, ku tak tahu harus berkata apa. ia begitu istimewa, dan begitu berharga, dan ku hanya dapat berkata.
Keindahan seorang wanita bukanlah terlihat dari fisik semata. sebuah keindahan hakiki sebenarnya adalah bagaimana wanita itu bersikap. dengan sebuah kedewasaan ia meraih hidup, pemikiran-pemikirannya bersatu dan berbaur dengan realita di dunia. keinginan-keinginannya bergumam dalam dirinyam begitu rumit dan penu makna.
Ia selalu berkata, "ku hanyalah bukan siapa-siapa".
Sebuah kata-kata yang menggelora dalam kesederhanaan. maknanya saling berkait dan bergumul antara realita. ia tidaklah menyadari bahwa dirinya istimewa, sebuah kelebihan yang tak ingin ia umbarkan. ia berbeda, saat khalayak berjalan sempoyongan dalam kemewahan, ia tunduk dengan tegap dalam kesederhanaan.
Ah, ku tak tahu harus berkata apa. ia begitu istimewa, dan begitu berharga, dan ku hanya dapat berkata.
Kamis, 19 Maret 2009
Rabu, 07 Januari 2009
Ku kini telah tejaga. melihat segala sesuatu dengan lebih jelas dan dalam. ku dapat merasakan, ketakutan akan kekhawatiran yang merundungi karena ulahku sendiri. bingung entah apa yang ingin kukatakan, bingung apa yang kuinginkan, dan tahu tak tahu apa maksud dari semuanya!
Kebingungan menghampiriku. ia berkata, "begitu banyak keinginanmu dalam bayangmu, anakku, tataplah aku dan cobalah untuk mengerti". ia terdiam,tersenyum, dan akhirnya menghilang dalam sekerjap mata.
Ku terdiam, merenungkan apalah makna dari sececah kalimat tersebut. apakah ia mengerti? pikirku. tidak, ini bukanlah sesuatu yang pantas direnungkab terlalu lama!
ku hanya perlu diam, dan melakukan apa yang harus ku lakukan!
Kebingungan menghampiriku. ia berkata, "begitu banyak keinginanmu dalam bayangmu, anakku, tataplah aku dan cobalah untuk mengerti". ia terdiam,tersenyum, dan akhirnya menghilang dalam sekerjap mata.
Ku terdiam, merenungkan apalah makna dari sececah kalimat tersebut. apakah ia mengerti? pikirku. tidak, ini bukanlah sesuatu yang pantas direnungkab terlalu lama!
ku hanya perlu diam, dan melakukan apa yang harus ku lakukan!
Selasa, 17 Maret 2009
Selasa, 01 Januari 2009
Terompet menggema, senyum merona, manusia berduyun-duyun menyaksikan perubahan-perubahan yang terjadi dalam senyuman. semua tertawa riang, bersorak riuh, membahana akan datangnya zaman baru, di era yang baru.
Di kejauhan saudara-saudara kita menangis. tanah air mereka ditindas, dengan ketamakan imperium sebuah kepercayaan yang satu akar dengan kepercayaan mereka sendiri. hal itu merongrong kehidupan sesama yang telah menjadi sebuah pemandangan umum kini bahwa saudara-saudara kita nun jauh disana menyaksikan darah sanak keluarga mereka tertumpah dalam rongga. sia-sia hanya demi memuaskan nafsu bangkitnya sebuah kekuasaan di balik sebuah imperium nyata.
Airmata mengalir berganti menjadi darah. tak ada kesedihan dan kesengsaraan melebihi menatap kematian sanak saudara! APAKAH KAU TAHU ITU!!
Di kejauhan saudara-saudara kita menangis. tanah air mereka ditindas, dengan ketamakan imperium sebuah kepercayaan yang satu akar dengan kepercayaan mereka sendiri. hal itu merongrong kehidupan sesama yang telah menjadi sebuah pemandangan umum kini bahwa saudara-saudara kita nun jauh disana menyaksikan darah sanak keluarga mereka tertumpah dalam rongga. sia-sia hanya demi memuaskan nafsu bangkitnya sebuah kekuasaan di balik sebuah imperium nyata.
Airmata mengalir berganti menjadi darah. tak ada kesedihan dan kesengsaraan melebihi menatap kematian sanak saudara! APAKAH KAU TAHU ITU!!
Sabtu, 29 November 2008
Rasa letih menghampiriku, ia berkata, wahai manusia, akankah kau berjuang kala ku datang menghapirimu?".
"Berjuang adalah sebuah keharusan, oleh karena itu enyahlah kamu dan pergi dari hadapanku!".
Ku berjuang, berjuang walau ku tahu hampir mustahil untuk melakukannya. ku tak ingin diriku tersisih, dan hanya menatap dunia dengan sebelah mata. tak lah pula aku ingin diriku kenyang akan pengetahuan. ku hanya ingin aku berjuang demi keluargaku, lalu diriku sendiri.
Akan tetapi, akankah ku kuat menghadapinya sendiri?
"Berjuang adalah sebuah keharusan, oleh karena itu enyahlah kamu dan pergi dari hadapanku!".
Ku berjuang, berjuang walau ku tahu hampir mustahil untuk melakukannya. ku tak ingin diriku tersisih, dan hanya menatap dunia dengan sebelah mata. tak lah pula aku ingin diriku kenyang akan pengetahuan. ku hanya ingin aku berjuang demi keluargaku, lalu diriku sendiri.
Akan tetapi, akankah ku kuat menghadapinya sendiri?
Jum'at, 28 November 2008
Ku tak tahu apa yang terjadi. aku pun tak tahu apa yang ia mau dan kumau. ku tak tahu ini, ku tak tahu itu, dan bahkan ku tak tahu segalanya!
ku tak tahu mengapa ia begitu, ia jauh tetapi tidak jauh, ia terlihat tetapi tidak terlihat, ku bahkan tak tahu ia itu apa!
ah, susah sekali membiarkan itu berlalu, bahkan ku kini sendiri. karena ia mungkin kelak meninggalkanku.
O hidup, begitu dalam dan sulit untuk dipahami!
ku tak tahu mengapa ia begitu, ia jauh tetapi tidak jauh, ia terlihat tetapi tidak terlihat, ku bahkan tak tahu ia itu apa!
ah, susah sekali membiarkan itu berlalu, bahkan ku kini sendiri. karena ia mungkin kelak meninggalkanku.
O hidup, begitu dalam dan sulit untuk dipahami!
Langganan:
Postingan (Atom)