Diriku merendah. kesalahan-kesalahanku bergumul dalam jiwaku. semua sambung-menyambung dan menghambat pemikiranku yang ingin ku sampaikan kepadanya.
Ku hanya dapat termenung, mengapa ku seperti itu? semua telah terjadi dan ku bukan siapapun. ia hanya tahu apa yang ku rasakan tanpa mengerti maknanya. dan kini ku berusaha memejamkan mataku walau kutahu bayangnya tetap menghampiriku.
Ku tak tahu apa yang harus kukatakan, begitu banyak beban yang telah kurangkul, walau ku tahu ku begitu ingin memilikinya.
Jumat, 20 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar