Terompet menggema, senyum merona, manusia berduyun-duyun menyaksikan perubahan-perubahan yang terjadi dalam senyuman. semua tertawa riang, bersorak riuh, membahana akan datangnya zaman baru, di era yang baru.
Di kejauhan saudara-saudara kita menangis. tanah air mereka ditindas, dengan ketamakan imperium sebuah kepercayaan yang satu akar dengan kepercayaan mereka sendiri. hal itu merongrong kehidupan sesama yang telah menjadi sebuah pemandangan umum kini bahwa saudara-saudara kita nun jauh disana menyaksikan darah sanak keluarga mereka tertumpah dalam rongga. sia-sia hanya demi memuaskan nafsu bangkitnya sebuah kekuasaan di balik sebuah imperium nyata.
Airmata mengalir berganti menjadi darah. tak ada kesedihan dan kesengsaraan melebihi menatap kematian sanak saudara! APAKAH KAU TAHU ITU!!
Selasa, 17 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar